Wisata Air Terjun Coban Rondo

Coban Rondo merupakan salah satu objek wisata air terjun yang terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan pemandangan yang indah ditemani oleh banyak monyet, hawanya yang sejuk dan suasana yang dingin. Wisata ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum karena jalanannya yang layak. Jarak wisata tersebut dari Kota Batu sekitar 12 Km apabila dari Kota Malang berjarak sekitar 24 Km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Tiket masuk Coban Rondo seharga Rp. 10.000 per-orang sedangkan untuk parkir seharga Rp. 2.000 per-kendaraan.


Air Terjun Coban Rondo mempunyai ketinggian kurang lebihnya sekitar 84 m dan terdapat di ketinggian 1.135 meter jika dari permukaan air laut. Airnya berasal dari sebuah sumber yang terdapat di Cemoro Dudo, kawasan lereng Gunung Kawi dengan kapasitas air 150 liter tiap detik ketika musim hujan dan sekitar 90 liter tiap detik sewaktu musim kemarau. Curah hujan rata-rata adalah 1.721 mm/th, bulan basah pada bulan November sampai dengan bulan Maret dan untuk bulan kering pada bulan April sampai dengan bulan Oktober dengan suhu rata-rata lebih dari - 22°C.

Sebenarnya di atasnya Coban Rondo terdapat air terjun kembar yang sering disebut dengan nama Coban Manten. Kemudian mengalir ke bawah lagi, air terjun itu menjadi satu dengan Coban Dudo. Lalu Coban Dudo tersebut yang mengalir ke bawah lagi sehingga menjadi Coban Rondo.

Kisah dibalik Air Terjun Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.

Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.


Didalam area wisata Coban Rondo terdapat banyak warung-warung dan pusat oleh-oleh yang menjajakan berbagai makanan, minuman serta mainan dengan harga yan cukup terjangkau. Disini juga terdapat Musholla, panggung terbuka, Camping Ground, Area Outbond, Penginapan, Toilet, Fasilitas bermain seperti penyewaan sepeda, ATV, Rafting,
pacuan kuda, Flying Fox, Taman Labirin, dan masih banyak lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upaya Membangun Indonesia Menjadi Lebih Baik